Storage Internal dan ROM pada Smartphone, Apa Bedanya?

Ketika berbicara tentang smartphone, dua kata yang sering muncul adalah storage internal dan ROM. Kedua kata ini sering digunakan secara bergantian dan banyak orang berpikir bahwa keduanya merujuk pada hal yang sama.

Namun, apakah benar begitu? Sebenarnya, apa bedanya antara storage internal dan ROM? Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya.

Apa itu ROM?

ROM, atau Read-Only Memory, adalah jenis memori yang digunakan dalam berbagai jenis peralatan elektronik, termasuk smartphone. Seperti namanya, ROM ini hanya bisa dibaca dan tidak bisa ditulis atau dimodifikasi. Ini berarti bahwa data yang disimpan di ROM tidak dapat diubah atau dihapus.

ROM biasanya berisi perangkat lunak atau program yang diperlukan untuk memulai (booting) perangkat. Dalam konteks smartphone, ROM biasanya mengacu pada sistem operasi dan aplikasi bawaan yang telah diinstal oleh pabrikan. ROM ini sering juga disebut dengan firmware.

Apa itu Storage Internal?

Sementara itu, storage internal atau memori internal adalah tempat di mana data pengguna disimpan. Ini termasuk aplikasi yang Anda unduh, foto dan video yang Anda ambil, musik yang Anda simpan, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan ROM, data yang disimpan di memori internal dapat diubah dan dihapus oleh pengguna. Kapasitas storage internal biasanya menjadi salah satu faktor penentu dalam memilih smartphone. Semakin besar kapasitasnya, semakin banyak data yang dapat disimpan.

Jadi, Apa Bedanya?

Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara ROM dan storage internal? Singkatnya, ROM adalah tempat di mana sistem operasi dan aplikasi bawaan disimpan, sementara storage internal adalah tempat di mana data pengguna disimpan.

Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan: dalam pemasaran smartphone, istilah “ROM” sering digunakan untuk merujuk pada total ruang penyimpanan yang tersedia di perangkat, termasuk sistem operasi dan data pengguna. Ini bisa menimbulkan kebingungan, karena sebenarnya ROM dan storage internal adalah dua hal yang berbeda.

Sebagai contoh, smartphone dengan “ROM 64GB” mungkin hanya memiliki sekitar 50GB ruang penyimpanan yang benar-benar dapat digunakan oleh pengguna, karena sisanya digunakan oleh sistem operasi dan aplikasi bawaan. Dalam hal ini, “ROM 64GB” sebenarnya merujuk ke total storage internal.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara ROM dan storage internal sangat penting ketika memilih smartphone. Meskipun keduanya merujuk pada ruang penyimpanan di perangkat, mereka memiliki fungsi yang berbeda.

ROM adalah tempat di mana sistem operasi dan aplikasi bawaan disimpan dan tidak dapat diubah oleh pengguna. Sementara itu, storage internal adalah tempat di mana data pengguna disimpan dan dapat diubah dan dihapus oleh pengguna.

Namun, perlu diingat bahwa dalam pemasaran smartphone, istilah “ROM” sering digunakan untuk merujuk pada total ruang penyimpanan yang tersedia di perangkat. Jadi, pastikan untuk memeriksa spesifikasi dengan teliti dan memahami apa yang sebenarnya Anda dapatkan.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak